Gempa yang melanda China pada 14 April lalu, diketahui telah menewaskan 207 siswa sekolah. Sementara jumlah keseluruhan dari gempa berkekuatan 6,9 skala richter tersebut dikabarkan telah mencapai total 2,187 jiwa.
Runtuhnya sebagian besar bangunan sekolah akibat tersebut bertanggung jawab atas kematian dari sekira 35 persen siswa di China. Data ini sendiri diperoleh dari Badan Pendidikan Provinsi Qinghai, di mana gempa itu melanda. Demikian diberitakan AFP, Jumat (23/4/2010).
Gempa tersebut tejadi pada 14 April lalu di wilayah terpencil Provinsi Qinghai yang berdekatan dengan Tibet.
Isu korban dari kalangan sekolah khususnya siswa memang dianggap sensitif di China. Hal ini dipicu tewasnya ribuan siswa pada gempa besar pada Mei 2008 lalu di Provinsi Sichuan. Saat itu banyak bangunan sekolah yang runtuh, sementara gedung lain di sekitar gempa justru masih kokoh berdiri.
Saat itu, para orang tua murid di Sichuan menuduh pemerintah setempat melakukan korupsi. Pemerintah setempat dianggap memotong anggaran untuk menjaga kualitas dan keamanan konstruksi di sekolah-sekolah Provinsi Sichuan.
Pemerintah Sichuan saat itu juga melarang wartawan asing untuk meliput runtuhkan gedung-gedung sekolah di provinsi tersebut. Beberapa wartawan lokal juga mengaku jika mereka diperintahkan untuk tidak mengeluarkan laporan atas isu itu.
Kamis, 22 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar