Tidak disangka, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika sore ini menguat tajam. Rupiah kembali ke posisi mendekati Rp9.000 per USD, setelah sebelumnya sempat terhempas mendekati Rp9.050 per USD.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah pada Selasa (21/4/2010) sore ini ditutup di level Rp9.007 per USD dari perdagangan sebelumnya di level Rp9.028 per USD. Sementara, berdasarkan yahoo.finance.com, rupiah berada di level Rp9002 per USD.
Gagahnya pergerakan rupiah ini tidak lepas imbas dari penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus berlanjut. Menurut Trimegah Securities, gerak indeks saham ini menyusul positifnya ekspektasi pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri.
Sementara di pasar valuta asing, risk aversion telah mereda. Risk appetite kembali bangkit setelah pasar kembali fokus pada laporan earning positif di sektor korporasi di tengah surutnya kekhawatiran terhadap isu praktik kecurangan Goldman Sachs seperti yang dituduhkan Security & Exchanges Commission (SEC) AS akhir minggu lalu.
Akibatnya, safe-haven dolar Amerika melemah. Berdasarkan Valbury Securities, dolar Amerika terkoreksi terhadap mata uang ber-yield lebih tinggi, kecuali terhadap euro. Pergerakan dolar yen terhadap dolar Amerika mengalami rebound hingga ke atas level 93.
Sementara untuk harga komoditas kembali naik. Meningkatnya kepercayaan investor terhadap langkah pemulihan ekonomi global saat ini mendorong penguatan harga komoditas. Harga minyak meningkat dua persen dan bertahan di atas areal USD83 per barel. Harga emas meningkat hampir 0,5 persen ke level 1138,5 ons.
Kamis, 22 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar